Zinedine Zidane tak hanya dikenal sebagai legenda sepak bola dunia, tetapi juga sebagai ayah dari empat anak laki-laki yang semuanya sempat mencicipi atmosfer lapangan hijau profesional. Keempat putra Zidane — Enzo, Luca, Theo, dan Elyaz — tumbuh besar dalam bayang-bayang nama besar sang ayah. Masing-masing menempuh jalan karier yang unik, mulai dari akademi Real Madrid hingga berpetualang di berbagai klub Eropa, bahkan ada yang memilih pensiun lebih awal. Berikut ini adalah perjalanan lengkap mereka hingga kondisi terkini.
1. Enzo Zidane: Sang Gelandang yang Berkelana
Enzo Fernández Zidane, anak sulung dari Zinedine Zidane, lahir pada 24 Maret 1995. Ia memulai karier di akademi Real Madrid dan sempat mencuri perhatian ketika menjalani debut senior bersama Real Madrid Castilla. Posisi bermainnya adalah gelandang, sama seperti sang ayah.
Namun, berbeda dengan Zidane senior yang bersinar di klub-klub besar Eropa, karier Enzo justru lebih sering berpindah-pindah klub. Ia sempat membela Alavés di La Liga, lalu berpetualang ke klub-klub lain seperti Lausanne (Swiss), Aves (Portugal), dan Rodez (Prancis). Meskipun memiliki teknik yang cukup mumpuni, Enzo belum pernah benar-benar menetap lama di satu klub.
Saat ini, Enzo masih aktif bermain sepak bola, meskipun lebih sering di klub-klub kasta bawah Eropa. Kiprahnya lebih cenderung sebagai pesepak bola profesional yang mencoba menemukan stabilitas di luar sorotan besar.
2. Luca Zidane: Kiper Andal yang Tetap Bertahan di Liga Spanyol
Luca Zidane, putra kedua Zidane, lahir pada 13 Mei 1998 dan berposisi sebagai penjaga gawang. Ia juga memulai karier di Real Madrid, mengikuti jejak sang kakak. Luca sempat debut bersama tim utama saat Zidane menjabat pelatih, yang memicu kontroversi karena dianggap “nepotisme” oleh sebagian pengamat.
Namun, performa Luca tak bisa dianggap remeh. Ia menunjukkan ketenangan dan refleks yang baik di bawah mistar gawang. Setelah meninggalkan Real Madrid, ia bergabung dengan Racing Santander dan kini bermain untuk SD Eibar di Segunda División Spanyol, menjadi penjaga gawang utama.
Luca tampaknya menjadi putra Zidane yang paling konsisten menjalani karier sebagai pemain profesional di liga kompetitif.
3. Theo Zidane: Potensi Besar yang Masih Dicari
Theo Zidane, anak ketiga Zidane, lahir pada 18 Mei 2002. Ia juga berposisi sebagai gelandang dan berkembang di akademi Real Madrid. Dibandingkan dua kakaknya, Theo jarang terdengar di media, meski sempat memperkuat Real Madrid Castilla.
Theo memiliki postur tinggi dan gaya bermain yang mirip dengan Enzo — elegan namun tidak terlalu eksplosif. Ia belum mendapatkan banyak menit bermain di level tertinggi, dan kini masih berada di tim cadangan Real Madrid dengan status yang belum pasti. Banyak pihak menilai bahwa Theo masih memiliki waktu untuk berkembang, meski harus segera mengambil keputusan penting demi kelanjutan kariernya.
4. Elyaz Zidane: Bintang Muda yang Masih Bersinar di Akademi
Putra bungsu, Elyaz Zidane, lahir pada 26 Desember 2005. Berbeda dari ketiga kakaknya, Elyaz berposisi sebagai bek tengah. Ia merupakan bagian dari tim muda Real Madrid dan dianggap sebagai salah satu prospek menjanjikan.
Elyaz memiliki postur ideal dan kemampuan membaca permainan yang matang untuk usianya. Ia kerap dipercaya menjadi kapten tim usia muda Real Madrid, serta memperkuat Timnas Prancis U-17 dan U-19. Banyak pengamat menilai Elyaz punya peluang paling besar untuk menembus level tertinggi, meski jalan masih panjang.
Kesimpulan: Mewarisi Nama Besar, Menapaki Jalan Berbeda
Menjadi anak dari seorang legenda seperti Zinedine Zidane tentu membawa ekspektasi besar. Namun, keempat putranya menapaki jalan yang berbeda-beda — dari yang masih berjuang di kasta bawah Eropa, menjadi kiper utama di liga profesional, hingga ada yang nyaris tak terdengar kabarnya. Meskipun begitu, tak bisa dipungkiri bahwa gen sepak bola mengalir kuat dalam darah keluarga Zidane.
Kini, publik tinggal menantikan apakah salah satu dari mereka — mungkin Elyaz — mampu mengangkat kembali nama Zidane di level elite sepak bola dunia.
Baca Juga: Alasan Presiden Prabowo Subianto Absen di Pembukaan Piala Presiden 2025